Penyebab, Gejala diabetes dan Pengobatan
Diabetes
ialah suatu kondisi di mana kandungan gula dalam darah cenderung tinggi.
Diabetes mellitus ialah satu penyakit metabolisme yang bisa menyerang siapa
saja. Diabetes mellitus (atau kencing manis) adalah kondisi kronis atau parah
dan berlangsung seumur hidup yang bisa mempengaruhi kemampuan tubuh dalam
menggunakan energi yang dihasilkan dari makanan. Ada dua tipe penyakit diabetes
(kencing manis)
Sebanyak
350 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes. Pada tahun 2004, sekitar 3-4
juta orang meninggal karena kadar gula darah yang tinggi. Lebih dari 80%
kematian akibat penyakit Diabetes mellitus terjadi di negara dengan tingkat
penghasilan menengah dan rendah. WHO memperkirakan jumlah kematian akibat Diabetes
mellitus akan meningkat dua kali lipat selama periode 2006– 2030.
Penyebab Diabetes
penyebab
penyakit Diabetes ini apapun jenisnya adalah terganggunya kemampuan tubuh anda
untuk menggunakan glukosa ke dalam sel tubuh. Tubuh normal mampu memecah gula
dan karbohidrat yang Anda makan menjadi gula khusus yang disebut glukosa.
Glukosa merupakan bahan bakar untuk sel-sel dalam tubuh. Untuk memasukkan
glukosa ke dalam sel dibutuhkan insulin. Pada orang dengan DIABETES MELLITUS,
tubuh tidak memiliki insulin (DIABETES MELLITUS Tipe 1) atau insulin yang ada
kurang adekuat (DIABETES MELLITUS Tipe 2).
Karena
sel-sel tidak dapat mengambil glukosa, glukosa itu menumpuk dalam aliran darah.
Tingginya kadar glukosa darah dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal,
jantung, mata, dan sistem saraf. Oleh dari itu, diabetes yang tidak segera ditangani
dapat mengakibatkan penyakit jantung,
stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf di kaki.
Gejala Diabetes
Sebenarnya
diabetes memiliki beberapa gejala dan tanda yang sama antara lainnya:
Kelaparan
dan kelelahan. Tubuh mengubah makanan yang di konsumsi menjadi glukosa yang berguna
untuk menghasilkan energi. Ketika insulin tidak bekerja optimal lagi atau tidak
ada, maka tubuh akan merasa cepat lelah dan cepat lapar.
Kencing
lebih sering dan menjadi mudah haus. Rata-rata orang biasanya buang air kecil
antara 4 sampai 7 kali dalam 24 jam, tapi orang-orang dengan tekna penyakit
diabetes ini mungkin menjadi lebih sering. Mengapa? Seringkali ginjal akan
menyerap glukosa yang diikuti oleh penyerapan air. Tetapi pada penderita
penyakit diabetes, kadar gula darah sudah meningkat sehingga tubuh tidak
mungkin menyerap ulang glukosa. Akhirnya, air yang melewati ginjal menjadi
lebih banyak.
Mulut
kering dan kulit gatal. Karena semakin sering berkemih, terjadi kekurangan air
pada bagian tubuh lainnya. Anda bisa mengalami dehidrasi dan mulut terasa
kering. Kulit kering dapat membuat Anda gatal.
Penglihatan
kabur. Perubahan tingkat cairan dalam tubuh bisa membuat lensa di mata
membengkak sehingga lensa mata berubah bentuk dan kehilangan kemampuan untuk
fokus.
Pada
kondisi yang tak terduga, terdapat pula gejala-gejala yang cenderung ada
setelah glukosa tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Infeksi
jamur. Baik pria maupun wanita dengan diabetes bisa terkena infeksi karena
Jamur menyukai glukosa, sehingga orang yang terkena diabetes apa bila ada
bakteri jamur maka jamur akan mudah berkembang. Infeksi bisa tumbuh dalam area
kulit dengan suhu yang hangat dan lembab sepeti terdapat pada lipatan kulit
yaitu di area jari tangan dan kaki, di bawah payudara, di sekitar organ intim
dan lainnya.
Penyembuhan
luka yang lambat. Seiring waktu berjalan, gula darah tinggi dapat mempengaruhi
aliran darah dan menyebabkan kerusakan saraf yang membuat tubuh Anda sulit
untuk menyembuhkan luka.
Nyeri
atau mati rasa di kaki.
Penurunan
berat badan. Jika tubuh tidak mendapatkan energi yang di butuhkan maka, sel
akan mulai menggrogoti otot dan lemak untuk mendapatkan sumber energi sebagai
gantinya. Pasien akan kehilangan berat badan wamaupun tidak mengurangi makan
dan tidak berolah raga atau kegitan yang mengurangi lemak.
Mual
dan muntah. Ketika tubuh membakar sumber energi lain selain glukossa, hasil
pembakaran itu berupa “keton.” Darah dapat jatuh dalam kondisi pH asam, kondisi
mungkin mengancam jiwa yang disebut ketoasidosis diabetikum. Keton dapat
menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah.
Baca
Juga: ADHD Pada Dewasa - Pengertian dan
Gejala
Pengobatan
Diabetes Tipe 1 dan 2
Diabetes Berdasarkan Tipe satu
Diabetes
tipe 1 juga disebut diabetes insulin-dependent. Dulu disebut juga dengan
diabetes onset-anak, karena sering dimulai pada masa kanak-kanak. Namun seiring
berjalannya waktu, banyak penelitian menunjukkan bahwa tipe ini bisa muncul
juga pada orang dewasa.
Diabetes
tipe 1 adalah kondisi autoimun. yang disebabkan pankreas diserang dengan
antibodi tubuh sendiri. Pada penderita tipe ini, pankreas membuat insulin.
Diabetes tipe ini dapat disebabkan oleh kecenderungan genetik.
Sejumlah
risiko medis yang berhubungan dengan diabetes tipe 1
Banyak
dari mereka berasal dari kerusakan pembuluh darah kecil di mata Anda (disebut
retinopati diabetik), saraf (neuropati diabetes), dan ginjal (nefropati
diabetik). Bahkan risiko yang lebih serius adalah meningkatnya risiko penyakit
jantung dan stroke.
Pengobatan
untuk tipe 1 ini adalah dengan pemberian insulin, dengan cara disuntikkan
melalui kulit ke dalam jaringan lemak (biasasnya di jaringan lemak perut).
Diabetes Berdasarkan Tipe dua
Sejauh
ini, bentuk paling banyak dari penyakit ini adalah diabetes tipe 2. 95% kasus
ditemukan pada orang dewasa. Tipe 2 ini dulu disebut dengan diabetes onset
dewasa, tapi dengan epidemi banyaknya kasus obesitas pada anak-anak, banyak
remaja baru yang juga mengalami tipe ini. Diabetes tipe 2 juga disebut
non-insulin dependent diabetes.
Diabetes
tipe kedua biasanya lebih ringan daripada tipe yang pertama karena pankreas
sebenarnya mampu menghasilkan insulin, namun karena gaya hidup dan makanan yang
tidak terjaga, pankreas mengalami “kelelahan”. Pankreas mampu menghasilkan
sejumlah insulin. Tapi jumlah yang dihasilkan tidak cukup untuk kebutuhan tubuh
atau sel-sel tubuh lainnya menjadi “kebal” terhadap insulin sehingga menjadi
sel resisten insulin.
Sama
seperti tipe 1, tipe 2 mampu menyebabkan komplikasi kesehatan, terutama di
pembuluh darah terkecil dalam tubuh seperti ginjal, saraf, dan mata. Diabetes
tipe 2 juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Orang
yang mengalami obesitas – dengan berat badan lebih dari 20% dari berat badan
ideal – beresiko sangat tinggi untuk terkena tipe ini. Orang gemuk cenderung
memiliki resistensi insulin. Dengan resistensi insulin, pankreas harus bekerja
terlalu keras untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Tapi meskipun begitu,
tidak ada cukup insulin untuk menjaga gula normal.
Tidak
ada obat untuk penyakit ini. Pada awalnya, diabetes tipe 2 dapat dikendalikan
dengan manajemen berat badan, nutrisi, dan olahraga. Biasanya, tipe ini
berkembang lebih pesat pada akhirnya, sehingga obat antidiabetes sering
dibutuhkan.
Tes
A1C adalah tes darah yang memperkirakan kadar glukosa rata dalam darah Anda
selama tiga bulan sebelumnya. Pengujian A1C periodik mungkin disarankan untuk
melihat seberapa baik diet, olahraga, dan obat-obatan bekerja untuk mengontrol
gula darah dan hasilnya dilihat untuk mencegah kerusakan organ. Tes A1C
biasanya dilakukan beberapa kali dalam setahun.
Hubungi
dokter jika: anda Merasa
sakit perut yang sangat hebat, lemah, dan sangat haus Ketika
kencing sangat sering dan banyak
0 Response to "Cara ampuh Mengobati Diabetes"
Post a Comment